
Halo sahabat Dailyweproperty.
Tahukah Anda, sebelum memutuskan untuk tinggal di apartemen, ada hal-hal yang perlu diperhatikan seperti kewajiban apa yang perlu dilakukan, hak apa yang akan didapatkan, dan biaya apa saja yang akan Anda tanggung.
Biaya yang ditanggung ini meliputi biaya pengeluaran apartemen dalam hal listrik, air, laundry, renovasi dan lain-lain. Selain biaya-biaya tersebut, ada juga biaya yang harus ditanggung seperti biaya IPL. Biaya IPL sendiri biasanya mencakup biaya pemeliharaan bulanan untuk apartemen.
Apa itu IPL?
Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) adalah biaya yang harus dibayar penghuni setiap bulan untuk pemeliharaan dan pengelolaan fasilitas di lingkungan apartemen. Sifatnya wajib dan memiliki dasar hukum yang jelas di Indonesia.
Biaya IPL digunakan untuk berbagai kebutuhan operasional di lingkungan apartemen, seperti kebersihan, keamanan, hingga perawatan fasilitas umum. Setiap apartemen biasanya memiliki aturan yang berbeda terkait besaran IPL yang harus dibayar baik, ketika unit sedang dihuni maupun dalam keadaan unit sedang kosong.
Misalnya, pengelolaan jaringan listrik, air, dan gas di apartemen, Anda membutuhkan biaya yang disesuaikan dengan kebutuhan tersebut. IPL juga digunakan untuk memastikan apartemen Anda selalu dalam kondisi baik.
Regulasi tentang IPL
Kewajiban membayar IPL didasarkan pada sejumlah aturan hukum di Indonesia, seperti pada Pasal 57 Ayat 1 UU No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun, Pasal 78 Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Rumah Susun, dan Peraturan Pemerintah No.4 Tahun 1998 tentang Rumah Susun. Regulasi tersebut memberikan wewenang kepada pengelola apartemen untuk menarik IPL dari pemilik atau penghuni yang harus dipatuhi.
IPL penting untuk menjaga fasilitas umum seperti kolam renang, taman, lift, daln lainnya agar selalu berfungsi dengan baik. Jika tanpa pembayaran IPL, lingkungan apartemen akan cepat rusak dan tidak terawat.
Pengelola apartemen berhak memberikan sanksi administratif seperti, larangan menggunakan fasilitas umum dan pemblokiran akses layanan tertentu, seperti parkir atau lift, dan lainnya. Semua tergantung kebijakan masing-masing dari pihak pengelola apartemen.
Jenis sanksi biasanya sudah tercantum dalam perjanjian antara penghuni dan pengelola saat pertama kali menempati apartemen. Jadi, penting untuk memahami konsekuensinya jika Anda mengabaikan pembayaran IPL.
Ada beberapa komponen yang masuk dalam perhitungan IPL, antara lain sebagai berikut.
1. Biaya Utilitas
Terdiri dari pengelolaan dan perawatan jaringan listrik, air, lift, dan gas. Jika ada bagian dari peralatan gedung yang perlu diperbaiki atau diganti, biayanya diambil dari komponen ini. Hal ini penting untuk menjaga infrastruktur apartemen tetap berfungsi.
2. Service Charge (SC)
Terdiri dari biaya untuk operasional kebersihan, keamanan, dan gaji karyawan. Biaya ini, contohnya adalah biaya untuk menggaji karyawan yang sudah bekerja di apartemen. Biaya karyawan yakni menggaji tukang parkir, satpam, cleaning service, receptionist, admin, teknisi, dan juga pegawai-pegawai lainnya. Layanan ini memastikan apartemen tetap bersih dan aman, sehingga penghuni merasa nyaman.
3. Sinking Fund (SF)
Terdiri dari dana cadangan untuk perbaikan fasilitas jika ada kerusakan. Dana ini sangat penting dan wajib untuk menjaga agar apartemen tetap dalam kondisi baik tanpa perlu menghimpun dana darurat dari penghuni saat ada kerusakan besar. Besarnya kas wajib penghuni ini sebesar 15% dari besar IPL. Contoh dari sinking fund adalah apabila ada fasilitas apartemen yang rusak dan memerlukan perbaikan secepatnya.
Cara Menghitung IPL
Besaran IPL apartemen biasanya dihitung berdasarkan luas unit yang Anda miliki. Semakin luas unitnya, maka akan semakin besar pula biaya IPL yang akan dikenakan. Rumus sederhana menghitung IPL sebagai berikut.
IPL per m² x Luas Unit Apartemen
Misalnya, jika IPL di apartemen Anda adalah Rp 30.000 per m² dan luas unit 30 m². Berapa IPL setiap bulan yang harus dibayar?
IPL per m² x Luas Unit Apartemen
Rp 30.000 x 30 m² = Rp 900.000 per bulan
Maka, Anda perlu membayar IPL sebesar Rp 900.000 per bulan.
Faktor yang Mempengaruhi Besaran IPL
Beberapa faktor yang mempengaruhi besaran IPL antara lain sebagai berikut.
1. Fasilitas yang Tersedia
Semakin banyak fasilitas yang tersedia di gedung, semakin besar biaya yang dibutuhkan untuk pemeliharaan.
2. Usia Gedung
Gedung atau bangunan yang lebih tua mungkin membutuhkan lebih banyak biaya perawatan.
3. Jumlah Unit
Jumlah unit yang lebih sedikit dapat meningkatkan beban per unit karena biaya dibagi kepada lebih sedikit penghuni.
Cara Menetapkan Biaya IPL yang Harus Dibayar
Besaran biaya IPL ditentukan oleh pihak pengelola ataupun pemilik atau developer, biasanya dikenal dengan P3SRS. P3SRS adalah singkatan dari Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun. Penetapan IPL pun tidak diputuskan secara sepihak. Tapi, ada beberapa proses yang harus dilalui terlebih dahulu, seperti berbicara dan memberi kesempatan kepada penghuni apartemen.
Besaran iuran IPL tercantum di Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB). Proses penetapan IPL dan SF harus dilakukan secara terbuka sehingga nilainya bisa dipastikan oleh penghuni maupun pemilik dalam rapat umum P3SRS. Untuk menentukan besaran biaya IPL, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut.
1. Pendapatan Lainnya
Sebagai pengelola, harus tahu kira-kira apa saja pendapatan yang akan diperoleh selain dari IPL. Contoh pendapatannya seperti, sewa ruang mesin ATM, sewa ruangan untuk event atau kerjasama, pemasangan iklan, dan lain-lain.
2. Rencana Pengeluaran Pengelola
Hal lain yang perlu dipertimbangkan sebagai pengelola adalah rencana pengeluaran dalam setahun. Total dari pengeluaran itu, akan dikurangi dengan jumlah pendapatannya. Hasil dari pengurangan itulah yang menjadi jumlah yang harus dibayar oleh pemilik apartemen.
3. Menghitung Luas Apartemen
Tarif IPL dihitung berdasarkan Luas per meter persegi (m²) dari unit apartemen yang dimiliki. Semakin besar unit Anda, semakin besar juga IPL yang harus di bayar.
4. Kenaikan IPL Apartemen
Biasanya, apabila pengeluaran lebih besar daripada tahun lalu, itu berarti, kondisi keuangan sedang tidak baik-baik saja, alias mengalami defisit. Untuk menutupi ini, tarif IPL bisa dinaikkan dengan berbagai pertimbangan tentunya, apakah fasilitasnya masih baik, kondisi bangunan masih terjaga, dan lain sebagainya.
5. Kenaikan UMR
Apabila terjadi kenaikan UMR, otomatis gaji pegawai pun akan mengalami kenaikan juga. Untuk biaya IPL akan dinaikkan.
Besaran biaya IPL pada dasarnya memiliki sifat fluktuatif, yang artinya akan mengalami kenaikan atau penurunan. Naik turunnya besaran biaya IPL, disebabkan oleh beberapa faktor seperti, lokasi, kondisi fisik bangunan, dan fasilitas apartemen.
Biaya-biaya Tambahan yang Perlu Dibayar Selain IPL
Adapun biaya-biaya tambahan selain IPL sebagai berikut.
1. Biaya Parkir
Setiap apartemen memiliki kebijakan yang berbeda mengenai biaya parkir. Ada beberapa apartemen yang tidak meminta bayaran parkir untuk penghuninya, ada juga yang meminta bayaran parkir bulanan pada setiap penghuninya.
2. Biaya Renovasi Unit / Fitting Out
Biaya renovasi menjadi pertimbangan dalam menentukan tarif IPL apabila pemilik apartemen ingin menambahkan hal baru pada unitnya. Seperti penambahan furnitur atau barang lainnya.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi sahabat Dailyweproperty.