Foto : Freepik.com
Halo sahabat Dailyweproperty. Semoga sehat selalu ya.
Pendingin ruangan atau Air Conditioner (AC) adalah salah satu alat atau perangkat yang digunakan untuk membuat udara dalam ruangan menjadi lebih dingin, terutama di negara Indonesia yang beriklim tropis. Selain itu, AC juga dapat mengatur dan menjaga kelembapan udara.
AC perlu dirawat dengan baik agar dapat berfungsi secara optimal dalam jangka waktu lama. AC mudah mengalami kerusakan dan menimbulkan bau. Bahkan, AC dapat membuat tagihan Listrik jadi membengkak. Mari simak tips-tips agar AC ruangan Anda tetap awet dan dingin.
1. Tegangan Listrik Harus Stabil
Tegangan listrik yang kurang stabil bisa menyebabkan AC menjadi rusak. Hal ini dikarenakan AC memerlukan tegangan listrik yang lebih besar dibandingkan perangkat elektronik lainnya. Oleh sebab itu, Anda harus menyesuaikan kapasitas listrik di rumah Anda apakah cocok untuk tegangan dan daya listrik AC Anda.
2. Pastikan PK AC Sesuai dengan Luas Ruangan
Ketika Anda akan membeli AC akan sering terdengar istilah PK AC. PK adalah singkatan dari Paard Kracht atau daya kuda. Dalam konteks AC, PK artinya besaran tenaga yang dibutuhkan AC untuk mendinginkan sebuah ruangan. Besarnya PK tergantung pada jenis AC serta kebutuhan dari ruangan. Dengan menggunakan PK AC yang tepat, maka akan berpengaruh terhadap kinerja AC ruangan yang akan dipasang nantinya.
Ketika PK AC yang terlalu kecil ditempatkan pada ruangan yang besar ruangannya tidak akan sejuk, serta kinerja AC terlalu maksimum secara terus menerus untuk menyesuaikan kebutuhan ruangan membuat AC cepat rusak. Sedangkan PK AC yang besar lalu ditempatkan pada ruangan kecil, maka hanya menimbulkan pemborosan listrik.
Cara menentukan PK AC yang sesuai adalah berdasarkan ukuran ruangan tempat AC akan dipasang. Anda cukup menghitung dengan rumus berikut:
PK AC = Panjang x Lebar ruangan x 500
-
- 5.000 BTU/h = ½ PK
- 7.000 BTU/h = ¾ PK
- 9.000 BTU/h = 1 PK
- 12.000 BTU/h = 1½ PK
- 18.000 BTU/h = 2 PK
- 24.000 BTU/h = 2½ PK
- 27.000 BTU/h = 3 PK
- 45.000 BTU/h = 5 PK
Contoh:
Anda ingin mencari AC untuk ruangan dengan ukuran 4m x 4m. Berarti perhitungannya adalah seperti berikut:
4m x 4m x 500 = 8.000 BTU/h
Jadi, AC yang paling cocok adalah yang berkapasitas ¾ PK atau 1 PK.
3. Atur Suhu dengan Bijak
Sebaiknya jangan terlalu sering mengubah suhu AC Anda. Pertahankan suhu yang nyaman dan hindari perubahan suhu yang tiba-tiba drastis. Aturlah suhu ruangan sedikit lebih tinggi dari suhu yang diinginkan, agar AC tidak perlu bekerja terlalu keras. Misalkan Anda ingin suhu ruangan Anda 20 derajat Celcius, maka naikkan suhunya menjadi 22 derajat Celcius.
Sebaiknya selalu gunakan suhu di atas 22 derajat Celcius. Hindari penggunaan suhu di bawah 22 derajat Celcius, untuk membuat udara ruangan Anda jadi lebih cepat dingin. Hal ini bisa membuat mesin pada AC menjadi cepat panas. Sehingga membuat usia kompresor AC semakin berkurang dan cepat rusak.
Pengaturan suhu yang terlalu rendah membuat AC bekerja terlalu keras dan menghabiskan lebih banyak energi. Selain itu, juga bisa menyebabkan es pada evaporator mencair dan menetes sehingga bisa merusak komponen AC.
Perbedaan yang lebih kecil antara suhu di dalam dan di luar ruangan akan memberikan cara yang paling hemat biaya untuk mendinginkan rumah, kata Manajer Umum Thermostat dan Sensor di Johnson Controls, Rob Munin, dikutip dari Better Homes & Gardens.
4. Pasanglah Smart Thermostat
Termostat adalah alat untuk mengatur suhu secara otomatis yang bekerja karena adanya perubahan suhu. Agar lebih efisien, pertimbangkan untuk memasang smart thermostat. Hubungkan perangkat smart thermostat Anda ke jaringan Wi-Fi rumah Anda, sehingga Anda dapat mengontrolnya melalui aplikasi atau perangkat asisten suara, seperti Google Home dan Alexa.
Anda dapat menjadwalkan perubahan suhu berdasarkan waktu, bahkan saat Anda jauh dari rumah. Beberapa perangkat juga menyertakan teknologi geofencing, yang dapat mendeteksi saat Anda tidak di rumah dan menyesuaikan termostat yang sesuai.
Mengatur suhu 22-23 derajat Celcius sudah relatif cukup untuk membuat tubuh menjadi lebih nyaman. Pengaturan suhu di level tersebut juga tidak terlalu membebani kinerja AC. Dengan frekuensi penggunaan AC yang optimal, Anda dapat menjaga keawetan AC sekaligus menghemat energi Listrik dan mengurangi emisi karbon.
5. Letakkan Termostat Di Tempat yang Sesuai
Perhatikan penempatan termostat yang sesuai, karena dapat berdampak signifikan pada fungsi AC Anda sepanjang hari. Misalnya, termostat di dinding yang menerima banyak panas dari jendela akan terpicu untuk menyala lebih sering. Tempatkan termostat Anda di tempat yang lebih dingin, memastikan AC Anda tidak beroperasi lebih dari yang diperlukan.
6. Aktifkan Fitur Timer AC
Fitur timer AC berguna untuk menghemat Listrik dan juga dapat membuat umur AC Anda lebih panjang dan tidak cepat rusak. Dengan membuat pendingin ruangan Anda mati secara otomatis sesuai dengan waktu yang sudah Anda tentukan. Fitur timer AC ini sangat berguna untuk setiap pengguna yang terkadang lupa untuk mematikan AC jika sudah tidak digunakan. Tidak ada pembatasan waktu untuk mematikan AC, namun Anda harus mematikan AC saat tidak digunakan.
Selain dapat menghemat listrik, mematikan AC sesuai dengan waktunya juga bisa mencegah terjadinya ledakan atau kebakaran pada unitnya. Sementara untuk menghidupkan AC dan waktu terbaiknya bisa dilakukan selama 5 jam. Anda bisa mengatur timer untuk mati setiap 5 jam pemakaian.
7. Mengurangi Penggunaan Alat yang Menghasilkan Panas
Berbagai alat menghasilkan hawa panas saat digunakan. Hal ini bisa memicu AC untuk bekerja lebih keras. Rencanakan jadwal untuk menggunakan alat yang panas pada pagi atau sore hari dibandingkan pada siang hari yang terik.
8. Sesuaikan Suhu pada Malam Hari
Jika Anda sulit tidur di malam hari karena udara panas, maka suhu AC sebaiknya diturunkan. Untuk memastikan AC tidak menyala sepanjang malam, sebaiknya memprogram termostat untuk menyesuaikan kembali suhu setelah tertidur. Untuk suhu di malam hari, dinginkan dulu kamar tidur Anda sebelum tidur, lalu program termostat Anda pada 2-4 derajat lebih tinggi sementara Anda tidur.
9. Rapatkan Jendela, Ventilasi dan Pintu Anda
Sebaiknya rapatkan jendela, ventilasi dan pintu Anda agar mencegah hawa panas masuk ke dalam rumah. Selain itu juga mencegah udara sejuk yang keluar dari AC keluar dari ruangan atau rumah. Cara ini sangat berguna untuk meringankan tugas kompresor supaya tidak terlalu lama bekerja dan mencegah kerusakan dini pada kompresor AC.
10. Pasang Tirai atau Roller Blind
Memasang penghalang cahaya seperti tirai atau roller blind pada jendela dapat meminimalisir panas yang masuk ke dalam ruangan. Anda juga bisa memasang kaca film untuk meminimalkan paparan sinar matahari dan melindungi dari sinar UV. Selain itu, Anda sebaiknya menanam pohon di sekitar rumah agar membuat hawa jadi sejuk dan mengurangi beban pemakaian AC.
11. Bersihkan Filter AC secara Teratur
Lakukan perawatan rutin agar AC bisa berfungsi dengan baik. Salah satu perawatan yang paling bagus adalah membersihkan atau mengganti filter AC secara rutin setiap 2 – 3 bulan sekali.
Filter AC berfungsi untuk menyaring debu dan kotoran yang masuk ke dalam sistem pendingin. Komponen ini perlu dibersihkan secara rutin untuk menghindari penumpukan kotoran yang dapat menghambat aliran udara dan mengurangi efektivitas kinerja AC sehingga listrik jadi boros. Filter AC yang kotor juga bisa memicu pertumbuhan bakteri dan jamur. Kondisi ini bisa menimbulkan bau tidak sedap di dalam ruangan serta memicu alergi.
Membersihkan bagian komponen-komponen penting AC, seperti evaporator, kondensor, pipa, dan selang secara berkala. Hal itu bertujuan agar membersihkan kotoran, debu, minyak, atau karat yang menempel pada komponen-komponen tersebut. Kotoran yang menumpuk bisa mengganggu aliran udara serta merusak komponen AC. Anda bisa membersihkan bagian-bagian AC secara mandiri ataupun menggunakan jasa profesional.
12. Service dan Cek Freon AC secara Berkala
Hal ini dilakukan pada teknisi atau jasa service AC yang memang sudah profesional. Anda bisa memanggilnya ke rumah secara rutin atau lebih tepatnya dalam waktu 3 bulan sekali.
Cobalah meminta kepada jasa service untuk melihat kondisi freon pada AC. Jika sudah kosong maka mereka bakal menganjurkan untuk mengisinya Kembali. Hal ini dikarenakan Freon berperan penting dalam mendinginkan udara yang dihasilkan oleh AC.
Freon bisa bertahan selama 4 – 5 tahun. Jika freon AC anda sudah lewat dari batas ideal umur freon, segera melakukan pengisian ulang sebelum AC anda rusak. Salah satu tanda adanya kebocoran pada freon adalah terdapat pembekuan pada sambungan pipa indoor dan outdoor.
Selain itu, mengecek kondisi lainnya yang masih berhubungan. Anda bisa mengganti unit AC jika sudah 8-15 tahun penggunaanya.
13. Pilih AC dengan Evaporator dan Kondensor Berkualitas Baik
Evaporator dan kondensor adalah komponen yang berperan dalam proses pertukaran panas antara udara di dalam dan luar ruangan. Jika kedua komponen tersebut memiliki kualitas yang rendah, maka kinerja AC menjadi tidak efisien dan mudah rusak.
Anda bisa memilih AC dengan evaporator dan kondensor dengan bahan yang tahan karat, panas, dan benturan, seperti tembaga. Evaporator dan kondensor AC yang terbuat dari bahan tembaga cenderung lebih baik ketimbang bahan aluminium. Sebab, evaporator dan kondensor berbahan tembaga lebih efektif dalam menghantarkan panas sehingga membuat pengeluaran energi pada AC jadi lebih efektif dan efisien. Selain itu, bahan tembaga juga disebutkan lebih kuat lantaran lebih tahan karat dibanding aluminium. Hal ini pun dapat membuat kinerja AC lebih kuat dan tahan lama.
14. Bersihkan Kondensor dan Evaporator secara Rutin
Kedua bagian ini bisa tertutup oleh debu dan kotoran yang dapat menghambat transfer panas dan membuat AC bekerja lebih keras. Gunakan sikat lembut atau penyedot debu untuk membersihkan bagian-bagian tersebut.
Semoga artikel ini dapat membantu sahabat Dailyweproperty.