TIPS-TIPS MEMILIH BANK KPR YANG TEPAT

Foto : Shutterstock

Halo sahabat Dailyweproperty. Semoga sehat selalu ya.

Dalam mewujudkan mimpi membeli rumah, salah satu caranya Anda bisa menggunakan bantuan bank yaitu dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Namun, banyaknya bank yang menawarkan KPR membuat Anda menjadi bingung harus memilih bank yang mana yang tepat.

Berikut ini tips-tips dalam memilih bank KPR yang tepat.


1. Sesuai dengan Kebutuhan dan Kemampuan Finansial Anda

Sebelum melakukan pencarian bank, pertimbangkan dahulu dan kemampuan finansial Anda seperti beberapa hal di bawah ini.

  • Berapa besar dana yang Anda perlukan?
  • Berapa lama Anda perlukan untuk membeli rumah
  • Berapa lama Anda mampu mencicil KPR?

Dengan menjawab pertanyaan tersebut, akan membantu Anda untuk memilih bank yang tepat.

Coba alokasikan dana Anda dengan persentase berikut ini.

  • 10% untuk dana sosial
  • 20% untuk investasi/tabungan
  • 30% untuk cicilan/utang
  • 40% untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

Usahakan agar besar cicilan Anda tidak lebih dari 30% dari total penghasilan.

Hal tersebut merupakan bentuk mitigasi risiko jika terdapat perubahan suku bunga yang berdampak pada kenaikan biaya cicilan per bulannya sehingga tidak memberatkan kondisi keuangan Sobat.

Anda tidak perlu khawatir berapa lama Anda bisa mengumpulkan uang, karena Anda bisa menyesuaikan kemampuan finansial Anda.

 

2. Bandingkan Suku Bunga dan Biaya KPR

Biasanya bank akan memberi penawaran suku bunga fixed (tetap) atau floating (berubah). Sehingga penting sekali untuk mengetahui biaya ini agar pengaturan cash flow pembayaran uang muka rumah menjadi lebih mudah.

Perhatikan juga biaya-biaya lainnya seperti biaya adminsitrasi yang harus dibayar adalah sebagai berikut:

  • Biaya provisi
  • Biaya administrasi bank
  • Biaya notaris/PPAT
  • Biaya pengecekan sertifikat
  • Biaya pengikatan jaminan
  • Biaya balik nama
  • Biaya asuransi jiwa kredit dan kerugian kredit

Besaran biaya tersebut bisa menghabiskan dana hingga 10% dari harga rumah. Agar tak begitu mengeluarkan biaya yang cukup besar, Anda bisa membandingkan beberapa bank untuk mencari biaya KPR yang lebih terjangkau. 

Hitung total biaya KPR Anda agar lebih jelas.


3. Pelajari Syarat dan Ketentuan KPR Beberapa Bank

Pelajari dengan seksama agar tidak menyesal dikemudian hari. Persyaratan dokumen untuk mengajukan KPR di setiap bank hampir sama, seperti KTP, NPWP, slip gaji, status pekerjaan, KK, rekening koran, dan lainnya.

Namun, untuk memperlancar proses pengajuan KPR, pertimbangkan bank yang lebih fleksibel dalam memenuhi berbagai persyaratan tersebut. 

Beberapa hal yang harus Anda ketahui syarat dan ketentuan KPR yang ditawarkan adalah sebegai betrikut.

  • Usia minimum dan maksimum peminjam
  • Berapa lama waktu tenor KPR
  • Persyaratan uang muka
  • Skor kredit yang dipersyaratkan
  • Jenis properti yang eligilble


4. Cek Kredibilitas Developer

Agar tidak tertipu, pastikan untuk selalu memeriksa kredibilitas developer yang dipilih. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melihat rekam jejak developer tersebut. Misalnya, dalam membangun properti pada tahun-tahun sebelumnya sebagai berikut.

  • Berapa banyak proyek yang telah berhasil dibangun?
  • Berapa lama developer tersebut telah berkecimpung di dunia properti?

Selain itu, Sobat juga dapat melakukan pengecekan terlebih dahulu developer perumahannya apakah telah terdaftar atau belum, pada website https://sireng.pu.go.id. Aplikasi Sistem Registrasi Pengembang atau SIRENG merupakan bagian dari upaya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam melakukan pengawasan terhadap kualitas rumah subsidi yang dibangun oleh developer agar tetap memenuhi standar rumah layak huni.

 

5. Pilih Bank KPR yang mempunyai Reputasi Baik dan Terpercaya

Cari tahu ulasan dan testimoni dari nasabah lain untuk mengetahui kualitas layanan bank tersebut. Lakukan riset terlebih dahulu yang telah menggunakan KPR dari bank tersebut.

Setiap bank pasti memiliki track record, misalnya seperti kebijakan, kemudahan transaksi, hingga pelayanan kepada nasabah. Pastikan pilihan bank tersebut, memiliki track record yang baik dalam memberikan layanan KPR dan menyelesaikan permasalahan nasabah dengan cepat dan profesional.

Anda bisa mengecek testimoni nasabah mengenai kredibilitas bank tersebut. Salah satu indikator mengecek reputasi bank adalah cepat atau tidaknya kenaikan suku bunga bank. 

  • Apakah bank selalu menaikkan suku bunga secara tiba-tiba atau lebih tinggi dari pasaran saat ada kenaikan suku bunga?
  • Apakah bank menurunkan suku bunga saat suku bank bunga kembali normal? Perhatikan kebijakan setiap bank.

Biasanya bank dengan nama besar cenderung memiliki perubahan suku bunga yang lebih stabil. Selain mencari tahu melalui internet, Anda juga bisa berkonsultasi kepada agen properti atau developer karena mereka telah bekerja sama dengan banyak bank.


6. Pertimbangkan Layanan dan Fasilitas KPR

Beberapa bank menawarkan layanan dan fasilitas tambahan yang menarik, seperti asuransi jiwa, asuransi kebakaran, maupun cashback yang dapat Anda pertimbangkan untuk mendapatkan nilai tambah (value).

 

7. Memanfaatkan Promo Bank 

Fasilitas promo dan diskon bisa Anda manfaatkan untuk meringankan beban tanggungan di awal. Biasanya, bank memberikan diskon berupa :

  • Biaya provisi,
  • Biaya administrasi,
  • Biaya notaris, dan lainnya. 

Jangan langsung tergiur dengan promo yang hadir hanya satu kali saat di awal, tetapi memberatkan Anda di kemudian hari. Pastikan total seluruh jenis cicilan utang yang harus dibayar tak melebihi 30-35% dari penghasilan setiap bulannya.


8. Pilih Bank dengan Pelayanan Mudah

Selama masih menjadi nasabah, Anda perlu melakukan sejumlah transaksi, seperti transfer, membayar cicilan, mengurus keterlambatan pembayaran, atau pelunasan cicilan sebelum waktunya.

Agar memudahkan proses kredit rumah, Anda bisa mempertimbangkan bank yang memiliki ATM center dan kantor cabang yang mudah dijangkau. Bahkan, beberapa bank saat ini telah menerima pembayaran tagihan KPR melalui e-commerce dan dompet digital.


9. Besaran Uang Muka

Kebanyakan bank akan memberlakukan uang muka atau DP sebesar 20-30% dari harga rumah. Namun, ada juga bank yang memiliki program DP KPR rendah bahkan 0% bagi nasabah yang memiliki keterbatasan budget. 

Namun, perlu diketahui juga meskipun DP 0% memberikan kemudahan untuk memiliki rumah, jumlah angsuran setiap bulan akan lebih besar dibandingkan Anda menyiapkan DP. 

Bila Anda merasa tidak sanggup untuk membayar biaya uang muka tersebut. Maka ada baiknya jika Anda mencari properti yang memungkinkan uang mukanya dicicil beberapa kali.


10. Birokrasi Bank 

Pertimbangkan birokrasi di beberapa bank sebelum mengambil KPR. Beberapa bank memiliki tim yang akan membantu melayani mulai dari analisa kredit hingga appraisal rumah.

Namun, ada juga bank yang memiliki sistem berlayer yang mana setiap tahapannya akan dibantu oleh orang yang berbeda. Hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan Anda agar proses KPR berjalan lebih lancar. 

Beberapa bank memiliki sistem Account Officer (AO) yang segala proses, mulai dari pencarian nasabah, analisa kredit, hingga appraisal, dikerjakan satu orang.

Ada pula yang menggunakan sistem bertingkat, atau dilakukan oleh grup bisnis. Di mana prosesnya masing-masing dikerjakan orang yang berbeda. Dalam hal ini, Anda pasti sudah tahu sistem bank mana yang bisa melayani proses pengajuan kredit lebih cepat.


11. Pilih Bank BUMN atau Swasta 

Baik bank BUMN atau swasta, semuanya akan bergantung pada kebutuhan masing-masing. Pastikan untuk memilih bank yang menawarkan kemudahan proses, bunga yang kompetitif, dan keringanan biaya KPR lainnya. Namun, apabila nasabah memiliki kemampuan finansial terbatas, dapat memanfaatkan program promo hingga rumah subsidi yang ditawarkan melalui bank penyalur KPR BUMN.


12. Jaringan dan Pelayanan

Anda perlu mencari bank yang memiliki jaringan luas terhadap developer. Hal ini bakal membantu bank tersebut memberikan pelayanan. Terkait transaksi, proses KPR yang cepat, sekaligus mengingatkan developer jika mereka melanggar janji.


13. Kenali Bank yang Tidak Cepat Menaikan Suku Bunga KPR

Ketika suku bunga Bank Indonesia naik, banyak bank yang terlalu cepat menaikan suku bunga mereka. Namun, ketika suku bunga turun, bank tersebut menyesuaikan suku bunga mereka dengan lambat. Hindarilah bank yang memiliki kebijakan seperti ini. Sebab, masih banyak bank yang pro dengan kebutuhan konsumen.


14. Klausul dalam Perjanjian KPR

Beberapa hal penting yang harus menjadi perhatian ekstra adalah kenaikan suku bunga, kapan. Dan bagaimana bank membebankan kenaikan itu.

Pilihlah bank yang memberi tahu kenaikan bunga dan baru akan membebankan di bulan berikutnya.


15. Negosiasi Harga Rumah dengan Bank

Anda perlu melakukan negosiasi appraisal harga rumah dengan rumus: 

Luas Tanah x Harga Pasaran + Luas Bangunan x Harga Pasaran + Harga Strategis

Jika perhitungan ini dinilai masih kurang, lakukan perbandingan dengan bank terdekat untuk mendapatkan nilai yang sepadan. Lakukan tawar menawar sebaik mungkin. Lalu negosiasi batas kredit.

Ada bank yang menghitung nilai cicilan dari gaji terendah dalam satu tahun, akan tetapi ada pula bank yang perhitungannya dari rata-rata gaji.


16. Pertimbangkan Pilihan Tenor Cicilan

Saat Anda memilih tenor yang panjang, biasanya jumlah cicilan tidak akan terlalu besar. Namun, jika ditotal Anda masih tetap mengeluarkan biaya yang besar karena tanggungan bunga yang banyak pula.

Akan tetapi, pilihan tenor yang panjang ini akan meringankan kas keuangan Anda karena jumlah cicilannya tidak terlalu menguras kantong.

Jika Anda memilih tenor yang pendek maka jumlah biaya cicilan memang akan cukup besar.

Jadi, jika penghasilan bulanan yang Anda miliki cukup pas-pasan, sebaiknya hindari menggunakan tenor dengan jangka pendek ini karena bisa memberatkan.


17. Cek Kebutuhan Renovasi

Detail harga yang tertera pada iklan belum tentu sesuai dengan keadaan sebenarnya. Jangan sampai ketika sudah dibeli, ternyata ada banyak sekali bagian yang perlu direnovasi.

Hal ini tentu sangat berisiko apalagi jika Anda tidak mempersiapkan dana untuk keperluan di luar dugaan. Selain mengecek potensi kebutuhan renovasi, jangan lupa untuk bertanya juga mengenai riwayat perbaikan agar Anda bisa memahami kondisi rumah dengan lebih maksimal.

Namun, jika Anda memang memiliki penghasilan yang cukup bahkan lebih dan ingin membeli rumah untuk investasi, maka bisa mempertimbangkan hal ini.

Jika tujuannya untuk investasi, lebih cepat lunas akan lebih baik.

Namun, jika untuk rumah pertama dan penghasilan pas-pasan, tidak ada salahnya mencicil dalam waktu yang lama.


18. Hitung Besaran Plafon Kredit

Plafon kredit biasanya merujuk pada batas maksimal yang diizinkan dalam transaksi keuangan. Plafon KPR merupakan batasan biaya untuk transaksi tertentu. Hal ini ditentukan untuk mengendalikan risiko gagal bayar debitur.

Cara menghitung besaran plafon KPR adalah :

Harga Rumah – Jumlah Uang Muka pada Bank

Singkatnya, plafon KPR adalah besaran utang yang perlu Anda lunasi. Misalnya Anda memilih rumah KPR dengan total harga Rp500.000.000 dan bunga sebesar 30%.

Jumlah uang muka atau DP yang perlu Anda bayarkan adalah Rp150.000.000. Artinya, plafon KPR yang akan Anda peroleh dari bank adalah sekitar Rp350.000.000.


19. Tanyakan Lama Proses Pengajuan

Setiap bank biasanya memiliki kebijakan masing-masing mengenai lama proses pengajuan KPR. Durasinya berkisar antara 2 minggu hingga 1 bulan.

Jadi, pastikan Anda menanyakan mengenai hal ini agar bisa menyesuaikan dengan urusan lain yang perlu Anda selesaikan.


20. Tanyakan Deadline Serah Terima Kunci

Saat membeli rumah KPR yang sudah jadi atau ready stock, Anda dapat langsung menanyakan kepada developer kapan rumah tersebut bisa ditempati.

Untuk rumah jenis inden yang masih perlu beberapa waktu untuk diselesaikan, Anda juga harus memastikan kapan deadline serah terima kunci akan dilakukan.

Hal ini penting untuk ditanyakan agar Anda tahu apa hak Anda sebagai pembeli apabila ternyata waktu penempatan rumah jauh lebih lambat dari kesepakatan awal.


21. Ketahui Dahulu Kekurangan Skema KPR

Usai mengetahui cara memilih KPR yang tepat di atas, Anda juga perlu mengetahui kekurangan skema KPR, salah satunya bunga yang harus Anda bayar.

Beberapa bank menerapkan skema KPR bunga dibayar pada periode awal cicilan. Nilai besaran bunga pun beragam. Yang pasti, nilai bunga tidaklah murah.

Selain itu, apabila Anda dapat menutupi atau melunasi penuh saat masa cicilan berjalan, Anda akan dikenakan penalti. 


Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi sahabat Dailyweproperty.


Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Verified by MonsterInsights