TIPS-TIPS UNTUK JUAL RUMAH AGAR CEPAT LAKU

Foto : Freepik

 

Halo sahabat Dailyweproperty. Semoga sehat dan bahagia selalu.

Menjual rumah memang tidak mudah dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit.

Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar rumah yang ingin Anda jual cepat laku.

 

1. Melalui Situs Jual Beli

Banyak situs jual beli yang bisa Anda gunakan. Tampilkan foto yang representatif dan manfaatkan fitur iklan agar profil rumah Anda muncul di halaman pertama. Anda harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk mengiklankan rumah dengan fitur ini.
Memasang iklan berbayar sangat disarankan untuk melihat minat calon pembeli. Sediakan pula waktu kepada calon pembeli yang ingin bertanya dan survei lokasi.

 

2. Pasang Iklan di Media Sosial

Anda juga bisa mengiklankan rumah di media sosial, seperti Instagram. Unggahlah foto-foto rumah yang Anda jual beserta informasinya secara lengkap. Media sosial juga memiliki fitur iklan berbayar agar lebih banyak orang yang melihat iklan rumah Anda.

Dengan iklan berbayar ini, Anda juga bisa menargetkan audiens tertentu yang bisa melihat profil rumah Anda.

 

3. Melalui Agen Properti

Memakai jasa agen properti juga bisa dijadikan alternatif menjual rumah agar cepat laku. Cara ini biasanya cocok bagi Anda yang tidak sempat dan tidak punya waktu untuk menjual rumah sendiri. Namun, jangan sembarangan pilih agen properti. Pilihlah agen yang memiliki riwayat bagus. Jika rumah sudah terjual, berikan komisi kepada agen properti tersebut.

 

4. Bersihkan Rumah secara Menyeluruh

Selalu pastikan kalau rumah yang akan dijual telah bersih. Bersihkan debu dari permukaan furnitur, lap perabotan dan keran, serta bersihkan jendela sampai bening.

Jika Anda jarang berada di rumah yang akan dijual tersebut, Anda dapat menyewa jasa tukang bersih setiap dua minggu sekali.

 

5. Bebaskan Rumah dari Aroma Tidak Sedap

Rumah yang bau tentu akan membuat calon pembeli menjauh. Jika Anda menempati rumah tersebut, pastikan untuk tidak memasak atau membeli makanan yang mengeluarkan bebauan tajam dan tidak sedap.

 

6. Jaga Rumah agar Selalu Minimalis

Buat tampilan rumah seminimalis mungkin. Anda bisa menyingkirkan perabot dan barang-barang yang membuat rumah terlihat berantakan. Sebagai contoh, singkirkan rak sepatu dari dekat pintu masuk rumah.

Selalu fokuskan untuk membuat rumah terasa lega dengan memberikan banyak ruang di dalamnya.

 

7. Cat Ulang Rumah dengan Warna yang Netral

Pilihlah warna-warna netral seperti variasi warna putih dan tan sehingga fokus perhatian calon pembeli tidak tertuju pada warna dinding, namun pada bagian interior. Pilihan warna cat netral juga akan membuat rumah terasa lebih lapang.

 

8. Ketahui Waktu yang Tepat Saat Mengaktifkan Fitur Iklan Berbayar

Meski bisa memudahkan Anda saat ingin menjual rumah, fitur iklan berbayar tak bisa sembarang diaktifkan. Anda juga harus mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengaktifkannya.

Lakukan riset mengenai kapan suku bunga bank naik agar harga rumah juga ikut naik. Saat perekonomian sedang bergairah, transaksi jual beli rumah pun bakal ikut ramai. Di saat inilah Anda bisa mengaktifkan fitur iklan berbayar tersebut.

 

9. Renovasi Rumah Sebelum Pasang Iklan

Lakukan renovasi terlebih dahulu di beberapa bagian yang rusak. Sebelum memasang iklan, renovasi rumah terlebih dahulu agar kondisinya baik dan bagus. Penting untuk merenovasi rumah sebelum diiklankan agar rumah Anda cepat terjual.

Anda bisa memulai dari hal sederhana untuk menciptakan kesan pertama yang menarik bagi pembeli. Contohnya, bagian pintu gerbang dicat ulang, rumput dipangkas hingga terlihat rapi, serta sampah dibuang pada tempatnya.

Anda dapat mengganti keran wastafel cuci piring dan engsel-engsel jendela, atau membungkus bantal sofa dengan sarung bantal baru.

Ruang-ruang yang dapat Anda utamakan agar terlihat baik dan menarik calon pembeli adalah dapur, ruang keluarga dan kamar mandi.

 

10. Beri Dekorasi yang Sederhana

Menata rumah yang dijual dengan dekorasi yang simpel dapat menarik perhatian lebih dari calon pembeli. Hal itu juga akan mempermudah mereka untuk membayangkan bagaimana tata ruang rumah jika mereka yang menempatinya.

 

11. Percantik Fasad Rumah

Fasad atau bagian depan rumah menjadi hal pertama yang akan calon pembeli lihat, sehingga sangat berpengaruh dalam membentuk kesan pertama.

Hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengecat ulang eksterior rumah, membersihkan kaca jendela depan, mengganti tirai, mengganti pintu depan dengan pintu baru, dan menata bagian depan rumah dengan tanaman asri.

 

12. Cek Harga Tanah di Sekitar Lokasi Rumah

Untuk menentukan harga jual, Anda harus mengecek harga tanah di sekitar lokasi rumah. Dengan mengetahui harga tanah di sekitar, Anda bisa mematok harga yang wajar ketika menjual rumah.

Anda bisa melakukan riset melalui internet untuk mengetahui harga tanah di sekitar rumah. Selanjutnya, hitunglah perkiraan harga luas bangunan di rumah yang akan dijual untuk menemukan besaran harga tanah dan bangunan tersebut. Hasil dari penjumlahan harga itu nantinya akan menjadi valuasi harga rumah Anda saat ini.

Periksa juga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di sekitar lokasi rumah Anda di dalam Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang setiap tahun diterima. Di sana tertera informasi mengenai NJOP, baik tanah maupun bangunan.

Pada umumnya, rumah dijual dengan harga dua atau tiga kali lipat di atas NJOP. Meski begitu, besaran harga ini bisa berbeda di lokasi rumah yang strategis. Cara di atas bisa Anda lakukan untuk menghindari kerugian.

 

13. Ketahui Aturan Jual Beli Rumah

Jual beli rumah tentu aturannya. Anda harus melalui notaris atau Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), Badan Pertanahan Nasional (BPN), ada pajak jual beli rumah bagi penjual dan pembeli, serta lainnya.

Semua itu harus Anda ketahui agar transaksi penjualan rumah berjalan dengan lancar.

Bukan hanya persoalan duit dan regulasi, menjual rumah juga harus siap untuk kehilangan. Apalagi jika rumah tersebut warisan orangtua, penuh kenangan berharga. Jadi, siapkan mental Anda.

 

14. Perhatikan Pantangan Menjual Rumah

Jika ingin menjual rumah dengan cepat, jangan cepat baperan. Misalnya, Anda sudah memasang harga jual rumah Rp 550.000.000. Tetapi karena calon pembeli hanya punya uang Rp 450.000.000, Anda jadi luluh.

Padahal patokan harga jual Anda itu sudah paling murah. Dengan memperhitungkan biaya renovasi, NJOP, luas bangunan dan tanah. Tetapi, karena Anda baperan, Anda jadi rugi sendiri.

Pantangan lainnya saat menjual rumah adalah tidak menggunakan foto yang menarik. Misalnya pengambilan angle yang tidak menarik atau menggunakan foto bagian rumah yang belum dibersihkan saat beriklan. Calon pembeli akan menjauh.

Menggunakan foto yang baik dan menarik merupakan poin penting di dalam proses penjualan rumah bekas. Anda harus mendapatkan foto yang tepat dan berkualitas baik.

Yang tidak boleh dilakukan lagi saat menjual rumah, adalah menjual saat musim hujan. Karena di musim hujan biasanya orang tidak akan tertarik untuk bepergian, termasuk untuk melakukan survei rumah yang ingin mereka beli. Anda akan kesulitan mendapatkan pembeli.

 

15. Dapatkan Pembeli Rumah dalam Waktu Cepat

Menjual rumah dengan cepat bisa saja lakukan, jika sejak awal Anda memahami caranya. Lakukan persiapan dengan baik untuk menjualnya. Jual rumah Anda dengan cara yang tepat, agar bisa laku cepat, bahkan dalam waktu tiga bulan saja.

 

16. Ketahui Waktu Terbaik Untuk Menjual Rumah

Anda harus memahami keadaan pasar properti saat itu. Pertimbangkan juga rencana menjual rumah tersebut mendekati akhir atau awal tahun. Jika menjelang awal tahun, banyak orang yang memprioritaskan kebutuhan krusial daripada membeli hunian. Artinya, momen ini kurang baik untuk menjual rumah.

Sebagai referensi, Anda bisa mengacu pada momen berikut ini.

 

· Musim semi (Maret—Mei)

Musim semi tidak bisa dijadikan acuan penjualan properti di Indonesia. Namun, musim semi yang terjadi selama bulan Maret hingga Mei bertepatan dengan musim liburan di Indonesia. Karena musim liburan menjadi waktu tersibuk, sebaiknya hindari penjualan rumah di bulan-bulan tersebut.

 

·  Bulan April—Juni

Peristiwa serupa juga terjadi di Indonesia dengan keluarnya bonus yang disebut gaji ke-13. Biasanya, karyawan atau pegawai menggabungkan gaji tersebut dan bonus tengah tahun (Mei) untuk investasi properti.

 

17. Hindari Menjelang Hari Raya

Sebelum hari raya adalah waktu yang kurang tepat dalam menjual rumah. Orang-orang fokus pada perayaan, bukan pada membeli rumah. Walaupun tentu selalu ada orang-orang yang mencari rumah pada waktu-waktu itu, tapi jumlahnya sedikit. Jika Anda ingin tetap nekat menjual rumah di waktu ini, mungkin harga rumah rumah harus dikurangi.

Mulai masukkan iklan atau listing rumah yang Anda buat setelah hari raya.

Dengan begitu, saat orang-orang mulai mencari, listing bisa dilihat oleh para calon pembeli.

 

18. Sesudah Musim Masuk Sekolah Usai

Tips menjual rumah selanjutnya berhubungan dengan musim sekolah anak-anak. Akan lebih baik bila Anda tidak memasarkan rumah pada saat menjelang tahun ajaran baru.

Di waktu ini, para orang tua sedang sibuk membeli perlengkapan sekolah untuk anak-anaknya, atau malah justru membayarkan uang sekolah. Mereka tidak akan memikirkan untuk membeli rumah.

Memasarkan rumah beberapa bulan sebelum tahun ajaran dimulai justru akan lebih menguntungkan. Pasalnya, para calon pembeli pasti sudah mengharapkan agar dapat menempati rumah baru saat tahun ajaran dimulai.

 

19. Hindari Menjual Rumah saat Cuaca Buruk

Saat cuaca sedang buruk, para calon pembeli tentunya akan malas untuk pergi dan mencari lokasi rumah yang mereka inginkan.

Maka dari itulah, pasarkan rumah yang akan Anda jual saat cuaca cerah, bukan saat musim hujan.

Orang-orang juga senang bepergian ke luar rumah saat cuaca di luar menyenangkan.

 

20. Saat Pasar sedang Ramai

Anda harus memasarkan properti saat sedang banyak permintaan di pasar properti. Seperti harga lainnya, saat banyak yang ingin membeli rumah, harga rumah di pasaran pun meningkat.

Rumah yang ditawarkan bukan hanya cepat terjual, tapi Anda juga bisa mendapatkan harga yang tinggi.

 

21. Ketahui Harga Rumah Saat Ini

Misalnya, selama pandemi COVID-19, pasar properti lesu. Harga properti di pasaran anjlok hingga 20%. Menyiasati hal itu, banyak pengembang properti menurunkan luasan bangunan sesuai kondisi pasar yang sedang diminati.

Lalu, di tahun 2022, pasar properti terlihat bangkit. Ada kenaikan harga properti meskipun tidak signifikan. Misalnya rumah, harga bangunan ini bisa lebih tinggi selama kualitas material terjaga, fasilitas lengkap, dan dekat lokasi publik.

Jika ingin cepat terjual, Anda harus menawarkannya dengan harga lebih murah daripada pasaran. Namun, pastikan harga tersebut tidak merugikan Anda.

 

22. Lokasi Rumah

Letak lokasi rumah yang akan dijual kerap menjadi pertimbangan pembeli. Sebagian pembeli, sering kali memilih rumah dengan jalan mobil. Selain itu, jarak rumah dengan tempat umum dan transportasi juga dijadikan pertimbangan.

Lokasi rumah yang strategis juga menguntungkan bagi penjual. Pasalnya, semakin strategis posisi rumah, harga properti ini meningkat hingga 2—3 kali lipat. 

 

23. Kondisikan Rumah seperti Siap Huni

Menata rumah yang dijual agar terlihat seperti rumah siap huni. Dengan menata rumah seperti siap huni, calon pembeli dapat merasa nyaman dan membayangkan kehidupan mereka di rumah yang Anda jual.

 

24. Ambil Foto yang Bagus

Jika Anda berencana jual rumah secara online, maka penting untuk mengumpulkan foto rumah dengan kualitas foto yang baik.

Perhatikan sudut dan pencahayaan foto. Pastikan semuanya terang dengan kualitas foto yang tajam, tidak blurred.

Tips jual rumah online ini akan membuat listing rumah Anda nampak mencolok dari iklan rumah lainnya.

 

25. Jual di Hari Kamis

Ternyata, majalah Time menyarankan para penjual rumah baik yang online maupun offline untuk memasarkan huniannya pada hari Kamis.

Hal ini dikarenakan para calon pembeli besar kemungkinan untuk mencari calon hunian mereka di akhir pekan.

 

26. Booming Property

Booming properti merupakan sebuah situasi di mana aktivitas jual beli properti sedang meningkat.

Biasanya, momen yang satu ini diikuti oleh perekonomian negara yang sedang bergairah.

Selain itu, hal ini juga bisa dilihat dari banyaknya penanam modal yang masuk serta meningkatnya pendapatan masyarakat.

Tentunya, dampak dari hal ini juga meningkatkan permintaan (demand) rumah.

 

27. Kelengkapan Dokumen

Ketika menawarkan rumah, calon pembeli pasti bertanya mengenai kelengkapan dokumen. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Anda harus menyiapkan berkas sebelum penjualan. Berkas tersebut meliputi sertifikat, IMB, PBB beserta bukti bayar PBB, dan KTP pemilik properti.

Jika dokumen sertifikat tanah dan bangunan sedang dalam proses administrasi, Anda harus menyediakan dokumen pendukung dan atau dokumen penggantinya, seperti cover note dari notaris/PPAT atau Akta Jual Beli. Bagi Anda yang ingin mengecek keaslian dan informasi pendaftaran sertifikat rumah, Anda dapat melakukan pengecekan ke BPN. Instansi pemerintah ini akan membantu calon pembeli untuk memperoleh informasi penting sehubungan dengan sertifikat antara lain nama pemilik sertifikat sebenarnya dan status administrasi properti saat ini.

 

Semoga artikel ini dapat bermanfaat buat sahabat Dailyweproperty.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Verified by MonsterInsights