Foto : Freepik
Halo sahabat setia Dailyweproperty.
Apakah Anda masih bingung kapan waktu yang tepat untuk membeli rumah?
Apakah sebaiknya saat Anda masih single atau nanti setelah berkeluarga?
Jawabannya, jika memang penghasilan Anda aman, tak ada alasan untuk menunda berinvestasi properti. Tidak ada waktu yang tidak tepat membeli rumah dan tidak ada istilah tertalu muda atau terlalu tua.
Besarnya cicilan per bulan, dokumen administrasi yang ribet, serta biaya pemeliharaan rumah menjadi alasan utama mengapa orang-orang lebih memilih untuk menikmati hidupnya daripada membeli rumah.
Kepemilikan rumah ini mau tidak mau harus dipikirkan demi masa depan, apalagi jika Anda berkeinginan untuk berumah tangga.
Berikut panduan yang bisa Anda jadikan acuan untuk membeli rumah.
1. Sudah Memiliki Dana Darurat
Sebaiknya Anda sudah memiliki dana darurat yang cukup. Bila Anda masih lajang, jumlah dana darurat yang dimiliki minimal setara dengan 6 kali pengeluaran bulanan. Sementara, bagi Anda yang sudah berkeluarga, besarannya mencapai 12 kali pengeluaran bulanan.
2. Penghasilan Mulai Stabil
Pastikan Anda sudah memiliki penghasilan yang stabil, terutama jika Anda berencana mengambil rumah dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Bank juga biasanya mensyaratkan angsuran per bulan KPR maksimal 30 persen penghasilan bersih. Pastikan juga porsi antara pendapatan dan pengeluran Anda setiap bulannya.
3. Ketika DP Sudah Siap
Apakah Anda sudah mengumpulkan DP rumah? Instrumen apa yang Anda gunakan untuk menyimpan uang Anda tersebut? Tabungan di bank?
Jika Anda masih mengandalkan tabungan di bank, akan sulit untuk Anda bisa membeli rumah dalam waktu dekat. Pertumbuhan uang Anda akan sangat minim, bahkan malah berkurang karena tergerus inflasi. Mulai menumbuhkan uang Anda lewat investasi. Anda bisa pilih instrumen yang paling cocok dengan jangka waktu yang Anda targetkan.
Mempersiapkan uang muka atau Down Payment (DP) yang besarnya kira-kira 20-40 persen dari total harga jual rumah yang akan dibeli.
Jika tabungan Anda untuk DP sudah dirasa cukup, inilah moment yang tepat untuk membeli rumah. Anda bisa segera mencari pameran penjualan rumah atau menghubungi agen properti yang menjual rumah sesuai pilihan Anda.
Anda bisa coba investasi reksa dana saham atau investasi lainnya untuk mengumpulkan DP rumah dalam kurun waktu 5 tahun.
4. Ketika Pergerakan Suku Bunga Perbankan Turun
Suku bunga merupakan salah satu faktor bagi Anda yang ingin beli rumah dengan cara KPR. Persoalannya, suku bunga perbankan belum tentu menurun meskipun suku bunga acuan Bank Indonesia atau 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) dipangkas.
Ada baiknya Anda memantau pergerakan suku bunga perbankan setiap saat. Lagi pula, suku bunga berdampak signifikan untuk mendorong permintaan rumah lewat program KPR.
Jika Anda memiliki cukup uang untuk membeli rumah, perhatikan tingkat suku bunga cicilan rumah saat itu.Jika suku bunga sedang turun, maka saatnya untuk membeli rumah.
Namun, bila suku bunga saat itu sedang tinggi, lebih baik tunggu hingga turun terlebih dahulu.
5. Momentum Tertentu Harga Properti Turun
Belilah rumah pada momen-momen tertentu yang menyebabkan turunnya harga rumah. Misalnya, pada masa pandemi, menyebabkan melambatnya pergerakan harga properti sehingga banyak developer yang akhirnya memberikan harga khusus. Tak hanya rumah primer, rumah second juga bisa jadi opsi karena dijual di bawah harga pasar.
Anda bisa memanfaatkan momen ini untuk membeli rumah dengan harga yang lebih rendah. Tetapi, Anda juga harus memperhatikan kondisi dan kesiapan finansial.
Moment berikutnya adalah ketika harga properti berada di titik rendah yaitu tidak mengalami kenaikan.
Contoh lainnya, ketika insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk kategori hunian tertentu serta down payment (DP) 0 persen masih berlaku. Tahun 2022 sektor properti diprediksi akan booming. Jadi sangat potensial untuk membeli maupun investasi properti.
Hal ini biasanya juga dikarenakan melemahnya tingkat perekonomian dalam negeri, peraturan pemerintah yang dirasa kurang jelas, dan juga melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar yang biasa membuat industri properti menjadi terguncang.
6. Tersedia Promo KPR
Beberapa bank memberikan promo atau kemudahan bagi nasabah yang ingin memiliki hunian melalui KPR. Misalnya, bank menawarkan bunga sebesar 4,4 persen fixed selama 1 tahun, bebas biaya admin, provisi, dan appraisal. Promosi lainnya adalah diskon asuransi jiwa.
Namun, promo yang diberikan biasanya terbatas dan biasanya jelang akhir tahun ketika bank mengejar target realisasi KPR. Bagi yang ingin mengajukan KPR, Anda bisa cek promo dari bank situs resmi perbankan.
7. Menemukan Properti Murah
Untuk memperoleh harga properti murah, Anda bisa membeli dari pasar primer, yakni saat rumah pertama kali dijual oleh pengembang ke konsumen. Tips selanjutnya, perhatikan prospek wilayah properti yang hendak Anda beli sekian tahun ke depan.
Carilah properti di wilayah yang diperkirakan 10 tahun atau 20 tahun ke depan akan menjadi daerah yang berkembang dan transportasinya relatif terjangkau, meskipun wilayah itu saat ini termasuk wilayah pinggiran.
8. Menemukan Properti yang Bisa Untuk Disewakan
Jika Anda membeli properti saat ini dan belum bisa digunakan karena Anda masih lajang (single), maka Anda bisa memanfaatkannya sebagai sumber pendapatan. Misal, menyewakannya. Uang sewa bisa digunakan untuk membayar cicilan.
Perhitungkan jika properti Anda disewakan, berapa besar uang yang Anda sisihkan untuk menyewa kos, misalnya. Pilih lokasi yang dekat dengan kantor sehingga bisa menghemat biaya transportasi.
9. Datang Tawaran atau Kesempatan Menarik
Harga properti memiliki kecenderungan untuk naik setiap tahunnya. Sehingga jika menemukan rumah yang sesuai dengan selera, kebutuhan, dan didukung oleh dana yang mencukupi, tunggu apa lagi? Kesempatan tidak akan datang dua kali.
Pertimbangkan promo dan keuntungan apa saja yang bisa didapatkan dari pengembang? Tentu hal ini perlu disertai dengan perhitungan rencana pembiayaan yang tepat agar tidak membengkak secara tiba-tiba di tengah jalan.
Mengambil keputusan untuk melakukan cicilan rumah melalui program KPR artinya telah siap untuk melakukan komitmen jangka panjang. Siapkan dana yang cukup untuk melakukan pembayaran cicilan tepat waktu setiap bulan, lalu pisahkan dari pos kebutuhan lainnya.
Pastikan juga untuk melakukan perhitungan dengan benar sebelum mengambil keputusan agar tidak mengalami kerugian di masa depan.
10. Mendapatkan Rumah yang Dijual Cepat
Tak jarang ada pemilik properti atau rumah yang memerlukan sejumlah uang dalam waktu dekat. Di antaranya mereka ada yang menjual rumah mereka dengan harga yang cukup miring.
Ketika Anda menemukan mereka, penjual rumah yang ingin dana cepat, Anda bisa memanfaatkan moment ini. Selain Anda bisa menolongnya dengan dana yang Anda miliki, rumah yang Anda inginkan sudah ada di genggaman Anda.
11. Beli Rumah Saat Launching atau Pameran
Ketika pameran, banyak pengembang properti menawarkan hunian menarik yang diluncurkan pada momen tersebut. Pada saat bersamaan, para pengembang akan memberikan promo besar-besaran untuk menarik minat pembeli. Mulai dari DP rendah, gratis biaya KPR, bonus furnitur, dan lain-lain.
Jadi, ada baiknya Anda mengikuti pameran properti yang biasanya digelar setiap tahun baik secara langsung maupun daring.
12. Mendapatkan Kenaikan Gaji atau Pangkat
Ketika pengeluaran dirasa cukup stabil dan Anda mendapatkan kenaikan gaji atau pangkat menjadi angin segar karena adanya tambahan dana di setiap bulannya.
Oleh karena itu, kenaikan dana tersebut dapat dialokasikan untuk mulai mengumpulkan tabungan atau mencicil KPR. Hal ini akan cukup efektif membuat gaya hidup Anda tetap stabil dan meningkatkan aset dalam hidup untuk tabungan masa depan.
13. Bisa Kontrol keuangan
Pertimbangkan kemampuan finansial dalam membeli rumah. Menginvestasikan penghasilan dalam bentuk properti saat masih muda juga melatih mengontrol keuangan sejak dini. Paling tidak, Anda belajar menyisihkan sejumlah penghasilan dan mengendalikan anggaran untuk “hura-hura” untuk tujuan di masa depan.
Jika tidak, penghasilan akan menguap begitu saja hingga akhirnya sadar belum memiliki apa-apa.
14. Punya Investasi
Anda sedang aktif berinvestasi dengan besaran setidaknya 30 persen dari pendapatan bulanan.
Jika Anda sudah berinvestasi sejak lama, maka Anda sudah mengambil langkah yang tepat. Dengan investasi, dana yang Anda tanamkan akan terus tumbuh dan tidak tergerus inflasi, hingga akhirnya dana tersebut bisa Anda gunakan untuk membeli rumah.
Namun, bagi Anda yang belum berinvestasi, inilah saatnya Anda memulainya. Anda bisa coba berinvestasi di reksadana atau emas sebagai instrumen investasi ramah pemula.
15. Status Pekerja Tetap
Untuk Anda yang masih berstatus pekerja kontrak, biasanya Anda tidak akan diprioritaskan oleh bank ketika Anda ingin mengajukan cicilan rumah, karena dianggap belum berkapasitas dan stabil secara keuangan.
Hal ini penting karena nantinya penghasilan per bulan Anda bisa dianggarkan secara tetap untuk memenuhi cicilan rumah.
16. Usia Masih Muda
Anda bisa memutuskan bahwa ini waktu yang tepat untuk membeli rumah. Dengan memiliki rumah sendiri di usia muda, Anda tidak harus menyisihkan uang untuk menyewa rumah atau apartemen dan biaya lainnya. Mulailah berhitung dari sekarang, pos mana yang bisa disisihkan untuk mengumpulkan uang muka pembelian rumah dan memperhitungkan berapa besar cicilan yang bisa Anda bayar setiap bulan.
17. Belum Banyak Tanggungan
Jika masih muda dan mapan finansial, tetapi belum banyak tanggungan. Ini bisa jadi waktu yang tepat untuk membeli rumah. Mungkin Anda berbagi dengan orangtua atau adik yang masih membutuhkan biaya.
Tetapi, selain itu pasti masih ada penghasilan yang bisa disisihkan untuk membayar cicilan pembelian properti. Jangan menunggu nanti, karena kebutuhan akan semakin besar.
18. Skor Kredit Tinggi
Skor kredit ini akan menjadi pertimbangan bank dalam memberi pinjaman pada Anda. Skor kredit yang rendah dapat menghasilkan tingkat bunga yang jauh lebih tinggi, yang berarti bahwa Anda akan membayar lebih besar selama masa pinjaman.
Biasanya, Anda memerlukan skor kredit di atas 720 untuk mendapatkan tarif yang paling menguntungkan. Jika skor Anda lebih rendah, pertimbangkan untuk menunda pembelian rumah sambil meningkatkan skor kredit dengan cara sebagai berikut.
-
- Membayar utang
-
- Memperbaiki ketidakakuratan dari laporan kredit Anda
-
- Melakukan pembayaran tepat waktu setiap bulan
-
- Menghindari pembukaan jenis kredit baru atau mengajukan pinjaman baru.
Jangan lupa pula untuk mengasuransikan properti yang Anda beli untuk melindunginya dari berbagai potensi risiko yang terjadi seperti kebakaran, gempa bumi, dan lain-lain.
19. Ketika Tidak Terlilit Utang
Ketika kondisi keuangan Anda sedang dalam kondisi yang baik alias sedang tidak terpuruk dengan utang kartu kredit bulanan yang melebihi batas anggaran Anda. maka sudah bisa dipastikan inilah saatnya Anda bisa menghubungi agen properti untuk mencari rumah idaman sesuai budget atau dana yang telah Anda siapkan dan kekuatan finansial Anda tentunya.
Jika Anda punya utang, rasionya tidak lebih dari 30 persen dari penghasilan bulanan. Ciri ini berlaku bagi Anda sebagai calon pembeli yang ingin membeli rumah secara kredit.
20. Memiliki Proteksi Kesehatan Aktif
Anda sebagai calon pembeli sudah memiliki proteksi kesehatan aktif. Tujuannya, untuk melindungi berbagai risiko finansial akibat masalah kesehatan atau meninggal dunia di kemudian hari.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat buat sahabat setia Dailyweproperty.