Foto : Freepik.com
Halo sahabat Dailyweproperty.
Investasi properti adalah jenis investasi yang berkaitan dengan pembelian, kepemilikan, penyewaan, pengelolaan dan penjualan yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan atau profit.
Sebuah properti bisa dimiliki oleh investor individual, investor kelompok atau perusahaan. Jika dilihat dari jangka waktunya, investasi properti merupakan investasi yang fleksibel bisa untuk jangka pendek atau jangka panjang.
Seperti yang diketahui, harga properti setiap tahun akan selalu mengalami kenaikan 5%. Dengan inflasi di Indonesia yang tingkatnya berkisar hingga 3% tiap tahun, ada selisih positif sekitar 2% menyebabkan properti tahan terhadap inflasi. Sudah terlihat bahwa investasi ini akan mendatangkan banyak keuntungan.
Namun, investasi ini selain berpotensi mendatangkan keuntungan tinggi, juga tingkat risiko yang lumayan cukup tinggi. Sehingga, sebelum memulai investasi properti sebaiknya Anda memperhatikan tips-tips penting berikut ini.
1. Pahami Siklus Pasar
Teori siklus pasar adalah sebuah istilah yang mengacu pada sebuah tren atau pola dalam lingkungan pasar. Sebuah nilai pada suatu aset cenderung berubah secara konstan sebagai respon sentimen pasar secara keseluruhan.
Teori ini penting untuk Anda pelajari sebagai investor untuk dapat memahami dan memperkirakan nilai dalam suatu aset dalam jangka waktu panjang ke depan.
2. Kondisi Finansial yang Sehat
Untuk memulai investasi properti dibutuhkan modal yang cukup besar, karena investasi ini tidak murah. Akan lebih baik jika Anda memiliki dana berlebih, Anda tidak perlu mengajukan pinjaman untuk membeli properti.
Investasi ini tidak bisa langsung dapat menghasilkan uang. Pastinya terdapat tambahan biaya-biaya, misalnya pemeliharaan dasar, pemeliharaan tahunan, pengeluaran biaya renovasi dan yang lainnya. Apabila Anda terpaksa harus menggunakan pinjaman, perhitungkan semuanya. Jangan sampai untuk kebutuhan dan yang lainnya jadi terabaikan agar pengeluaran tidak membengkak.
3. Peka Terhadap Properti Potensial
Anda harus mengasah kepekaan dalam menilai potensi properti yang akan dipasarkan. Misalnya, properti yang berada pada lokasi strategis tentu akan meningkatkan potensi apresiasi nilai properti dan permintaan sewa di masa depan.
Pahami kondisi pasar properti saat ini, tren harga properti, permintaan sewa, dan perkembangan infrastruktur di sekitar properti yang akan Anda beli.
4. Membeli Rumah untuk Tujuan Investasi
Ketika Anda melakukan investasi, mungkin Anda berniat untuk menjualnya. Hal tersebut wajar demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Namun, dari keuntungan tersebut Anda bisa juga berinvestasi lebih banyak properti lagi untuk investasi yang lebih besar.
Tanpa rencana investasi yang jelas, keputusan yang impulsif dapat mengakibatkan kerugian. Tentukan tujuan investasi Anda dan buat rencana yang mencakup strategi serta lakukan evaluasi berkala.
5. Tipe Properti yang Sesuai
Pemilihan tipe properti harus disesuaikan dengan modal yang Anda miliki. Pilihlah properti yang tidak membutuhkan banyak renovasi, sehingga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu banyak.
6. Pahami Dulu Tentang Capital Gain
Capital Gain atau keuntungan modal adalah suatu keuntungan yang diperoleh dari investasi dalam surat berharga. Dimana nilainya ketika dijual akan melebihi harga pembeliannya. Pada investasi properti, Capital Gain terjadi ketika Anda membeli properti tersebut dan menahan untuk tidak langsung menjualnya. Untuk mendatangkan cash flow, disewakan lebih dulu. Kecuali ada yang berminat untuk membeli properti Anda dalam waktu dekat dengan harga yang lebih tinggi.
7. Tentukan Harga yang Tepat
Riset harga properti yang diinginkan. Cari tahu harga pasar properti serupa di area yang sama. Anda bisa menggunakan situs jual beli properti untuk memudahkan riset. Anda juga bisa berkonsultasi dengan agen properti atau appraiser untuk mendapatkan penilaian yang lebih akurat.
Menetapkan harga yang tepat sangat penting agar properti tidak terlalu murah ataupun terlalu mahal, sehingga menarik calon pembeli dengan cepat.
8. Jangan Mengabaikan Biaya Tersembunyi
Sebaiknya pertimbangkan harga beli dan menghitung biaya tambahan, seperti biaya pajak dan biaya pemeliharaan. Memahami semua biaya terkait adalah kunci untuk perencanaan anggaran yang efektif.
9. Kondisi Lokasi Rumah Aman
Agar tidak mengalami kerugian di masa yang akan datang, pastikan bahwa Anda telah memeriksa kondisi lokasi properti tersebut. Apakah lokasinya strategis, dalam sengketa, aman dari banjir dan longsor, lokasi untuk permukiman, kondisi lingkungan dan fasilitasnya harus Anda perhatikan dengan detail. Jangan sampai Anda hanya karena tergiur dengan harga miring.
Faktor bencana alam dapat diatasi dengan adanya asuransi, sehingga secara praktis kerusakan akibat bencana dapat dihilangkan dengan adanya biaya tambahan untuk membayar premi asuransi.
10. Hitung Depresiasi Bangunan
Sesuai umurnya, bangunan akan mengalami penyusutan konstruksi dari standar kekokohan, fungsi bahkan kualitas bangunan. Properti juga sangat rawan dengan risiko bencana alam seperti gempa bumi. Sehingga perlu untuk mempertimbangkan dengan matang dalam memilih properti yang baik.
Secara teoritis, bangunan dapat berumur hingga 20, 30, atau 40 tahun tergantung dari fungsi, kualitas dan standar kekokohan bangunan (konstruksi).
Contoh kasusnya, sebuah bangunan dengan tanah seharga Rp 500 juta dibangun untuk 25 tahun. Jika menggunakan metode garis lurus, maka depresiasinya tiap tahun adalah Rp 20 juta atau sekitar 4%.
Cara menghitungnya adalah dengan harga bangunan dibagi dengan umur bangunan.
Depresiasi Bangunan = Harga Bangunan / Umur Bangunan
= Rp 500 juta / 25 tahun
= Rp 20 juta per tahun atau sekitar 4%
Depresiasi bangunan ini sebenarnya bisa teratasi jika harga tanahnya naik setiap tahun. Misalnya, kenaikan harga tanah melebihi angka depresiasi tiap tahunnya, maka depresiasi ini sudah tertutupi dengan sendirinya.
11. Bangun Relasi dan Gabung dengan Komunitas Properti
Perluas jaringan Anda dengan membangun komunikasi dengan ahlinya. Paling tidak Anda harus memiliki daftar kontak orang yang akan Anda butuhkan dalam investasi ini. Jaringan ini paling mudah didapatkan dengan bergabung bersama komunitas properti.
Informasi tentang properti yang bagus justru biasanya datang dari orang yang tidak terduga. Oleh sebab itu, berteman baiklah dengan siapa saja dalam tujuan mengembangkan jaringan relasi. Bertemanlah dengan tulus agar terbentuk ikatan emosional yang dapat menguntungkan nantinya.
12. Gunakan Media Sosial
Perkuat branding agar semakin banyak orang mengenal Anda sebagai pebisnis properti. Dengan branding yang kuat, orang akan mudah mengingat Anda saat membutuhkan properti.
13. Konsultasi Jasa Property Advisory atau Financial Advisory
Untuk memulai investasi properti dengan baik, Anda harus menyiapkan sejumlah dana untuk keperluan tertentu. Akan lebih baik jika tidak mengganggu rencana keuangan harian Anda. Tidak ada salahnya apabila Anda gunakan jasa Property Advisor atau Financial Advisor jika memang Anda dibutuhkan.
Mereka dapat memberikan saran dan panduan yang berharga dalam membuat keputusan investasi yang cerdas terkait nilai properti, menyusun strategi penawaran, dan menyediakan informasi yang relevan mengenai pasar properti.
14. Kelola dengan Baik dan Profesional
Penting untuk mengelola properti Anda dengan baik dan profesional. Pastikan properti tetap dalam kondisi yang terawat, menjaga hubungan baik dengan penyewa, dan melaksanakan tindakan perawatan dan perbaikan yang diperlukan.
Solusi untuk Anda yang tidak memiliki waktu banyak, pertimbangkan untuk menggunakan jasa pengelola properti profesional.
15. Diversivikasi Portofolio Investasi Properti
Demi mengurangi risiko yang terjadi, disarankan untuk diversifikasi portofolio investasi properti Anda. Tidak hanya mengandalkan satu jenis properti atau satu lokasi saja. Cobalah untuk memiliki beberapa jenis properti di lokasi yang berbeda.
Diversifikasi akan membantu Anda melindungi investasi Anda dari fluktuasi pasar dan memperluas peluang keuntungan.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat buat sahabat Dailyweproperty.