Seperti yang Anda ketahui, harga rumah mencapai ratusan juta rupiah per unit. Harga rumah subsidi saja paling murah sekitar Rp 150 jutaan. Cara Anda menyisihkan uang untuk beli rumah sudah benar. Namun, sebaiknya dalam bentuk investasi.
Menabung di bank untuk membeli rumah bunganya tentu kecil. Rata-rata 0,25-2% per tahun. Sementara laju inflasi berkisar 3-5% per tahun. Sehingga tabungan Anda untuk membeli rumah dapat tergerus inflasi. Selain itu dikenakan potongan biaya administrasi bulanan.
Pertimbangan berinvestasi Bitcoin juga dapat menjadi alat pembayaran kalau Anda tanam modal pada instrumen investasi tepat, dapat memberi return atau imbal hasil cukup besar. Yang pasti, keuntungan investasi biasanya lebih tinggi dibanding inflasi. Uang Anda bakal bertumbuh atau nambah banyak. Dengan begitu, Anda bisa mencapai tujuan membeli rumah melalui investasi.
Berikut instrument-instrument investasi yang cocok agar Anda dapat membeli rumah impian.
1. Investasi Saham
Agar bisa mengumpulkan uang puluhan juta rupiah untuk DP rumah maupun cash senilai ratusan juta, Anda perlu instrumen investasi yang dapat memberi imbal hasil besar. Salah satunya investasi saham.
Saham adalah bentuk kepemilikan individu pada sebuah aset perusahaan. Jika Anda memiliki saham di suatu perusahaan, maka Anda punya hak atas keuntungan yang didapat dari perusahaan sesuai dengan jumlah lot saham yang dimiliki. Memang tidak ada yang tahu pasti return saham dalam setahun. Namun rata-rata berkisar 12 -15% per tahun. Bahkan bisa lebih dari 20%.
Sangat jauh dari bunga tabungan. Keuntungan ini berpotensi lebih tinggi jika Anda investasi saham dalam jangka panjang. Jika Anda bisa membeli saham perusahaan yang memiliki fundamental bagus, bukan tidak mungkin bisa mencetak fulus ribuan persen hanya dalam waktu 1-2 tahun. Tak perlu menunggu waktu lama, Anda bisa membeli rumah dari hasil investasi tersebut. Malahan bukan rumah subsidi, tapi juga rumah non subsidi.
Maka dari itu, investasi saham pada perusahaan yang sudah Anda kenali, seperti bisnisnya, pemiliknya, sampai laporan keuangannya. Koleksi saham perusahaan yang pemiliknya jujur, punya integritas, dan mempunyai rekam jejak baik. Berikutnya, pilih yang usahanya bagus, mencetak pertumbuhan laba besar, serta yang valuasinya murah.
Investasi saham memang menggiurkan. Namun yang perlu diingat, investasi pada instrumen ini juga memiliki risiko tinggi. Kalau harga saham sedang anjlok, Anda bisa rugi besar.
Gunakan juga uang dingin untuk berinvestasi sehingga jika terjadi kerugian, impian Anda membeli rumah masih tetap ada.
2. Investasi Reksa Dana
Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana-dana bersama para pemodal untuk diinvestasikan dalam portofolio manajer investasi. Nantinya, dana Anda akan dikelola oleh manajer investasi.
Reksa dana banyak jenisnya. Ada reksa dana pasar uang, reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dan lainnya. Masing-masing reksa dana punya tingkat risiko dan jangka waktu yang berbeda. Tingkat risiko ini sebanding dengan imbal hasilnya. Buat Anda yang masih pemula dan ingin mencoba berinvestasi reksa dana, Anda bisa pelajari basic-nya terlebih dahulu secara mandiri.
Anda ingin membeli rumah dalam jangka waktu 3-5 tahun ke depan, maka reksa dana saham bisa menjadi pilihan. Reksa dana saham memberikan return yang tinggi dan memiliki tenor panjang, sehingga cocok untuk rencana dalam skala tahunan. Investasi jangka panjang lebih dari 5 tahun dengan return berkisar 16-20% per tahun.
Untuk investasi reksa dana saham, Anda harus berani mengambil risiko. Sebab, tingkat risikonya tinggi. Jadi, sangat pas untuk investor yang tipenya agresif. Anda tak perlu risau. Ada manajer investasi yang akan mengelola dana Anda di portofolio reksa dana. Tetapi tetap saja jika Anda tipe investor yang maunya cari aman, tanam modal pada reksadana jenis lain, seperti reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap. Hanya saja, jangan terlalu berharap imbal hasil besar.
Selain itu, Anda bisa mempertimbangkan reksa dana jenis lain yang tenornya lebih singkat. Reksa dana pendapatan tetap misalnya. Model reksadana seperti ini akan membantu Anda untuk mendapatkan return yang stabil.
Ada juga reksa dana campuran yang merupakan reksa dana dengan portofolio variatif, menggabungkan instrumen saham dan obligasi. Reksa dana campuran cocok untuk pertumbuhan harga dan juga pendapatan Anda.
3. Investasi Emas
Apapun tujuan keuangan Anda, dengan investasi emas akan bisa terwujud. Biasanya ketika dollar AS menguat dari nilai tukar rupiah, maka harga emas bakal lebih mahal. Saatnya untuk jual.
Emas yang merupakan logam mulia merupakan instrumen yang tepat untuk lindung nilai atau hedging. Melindungi nilai amat penting jika mengingat harga rumah yang terus naik dari hari ke hari.
Emas dikenal sebagai investasi safe haven lantaran nilainya relatif stabil. Keuntungan atau return-nya pun berkisar 10-12% per tahun jika diinvestasikan dalam jangka panjang.
Pilih investasi emas batangan atau logam mulia bersertifikat. Sebab kalau dijual lagi, harganya tidak turun drastis seperti emas perhiasan. Itu karena ketika Anda membeli emas perhiasan akan dikenakan biaya pembuatan yang cukup mahal dari nilai emas. Tetapi begitu dijual lagi, harganya tidak akan menghitung ongkos tersebut, sehingga Anda akan rugi. Investasi jika ingin hasilnya maksimal perlu dilakukan dalam jangka panjang.
Dengan mengalokasikan dana pada investasi emas, Anda telah melindungi dana tersebut dari risiko fluktuasi nilai tukar mata uang yang merugikan. Emas sering dianggap sebagai aset yang aman dari gerusan inflasi dan anggapan tersebut memang telah terbukti. Sudah sejak lama emas menjadi alat proteksi kekayaan.
Agar investasi emas bisa bekerja, Anda dapat mengalokasikan pos pengeluaran khusus untuk membeli emas. Perhatikan gerak harga emas dan lakukan pembelian di saat yang tepat. Lakukan penjualan di saat harga naik, dengan begitu Anda bisa mendapatkan keuntungan.
Tips Investasi untuk Beli Rumah
Investasi bisa Anda jadikan solusi yang lebih efisien dibandingkan menabung untuk beli rumah. Bunga yang ditawarkan dari tabungan tidak sebesar return yang ditawarkan beberapa jenis instrumen investasi. Belum lagi, Anda masih harus membayar biaya administrasi dan biaya lainnya jika menyimpan uang di tabungan.
Namun, Anda tidak boleh asal memilih instrumen investasi, karena setiap jenis investasi punya nilai risiko masing-masing. Tidak ada investasi yang benar-benar bebas risiko. Namun, Anda bisa meminimalisir risiko tersebut.
Ketiga instrumen yang disebutkan di atas pun punya risikonya masing-masing. Untuk mengetahui mana yang tepat, sesuaikanlah dengan profil risiko Anda.
Baik investasi saham, reksa dana, ataupun emas, jika dikelola dengan tekun tentu akan mendatangkan return yang diinginkan. Dalam berinvestasi, kuncinya adalah sabar dan jangan pernah berhenti belajar.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi sahabat Dailyweproperty dalam berinvestasi untuk mewujudkan rumah impian Anda.